Sabtu, 24 Juli 2021 Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Bali Internasional mengadakan seminar daring dengan tema Peran dan Kebutuhan Profesi S1 Manajemen Informasi Kesehatan di Instansi Kesehatan. Seminar kali ini mengundang 2 narasumber yang sangat kompeten di bidangnya yakni bapak Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM yang kali ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, bapak I Made Suwitra S.K.M., M.Si.Sabtu, 24 Juli 2021 Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Bali Internasional mengadakan seminar daring dengan tema Peran dan Kebutuhan Profesi S1 Manajemen Informasi Kesehatan di Instansi Kesehatan. Seminar kali ini mengundang 2 narasumber yang sangat kompeten di bidangnya yakni bapak Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM yang kali ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, bapak I Made Suwitra S.K.M., M.Si.

Pembicara berikutnya adalah ibu Putu Ayu Sri Murcittowati, S.RM. yang menjabat sebagai ketua umum Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PORMIKI) daerah Bali. Adapun seminar online ini dimoderatori langsung oleh Koordinator Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Bali Internasional, ibu Putu Ayu Laksmini, S.Gz., M.Kes. Peserta seminar berasal dari berbagai penjuru Indonesia, sejumlah 1153 orang yang tersebar di Zoom dan channel Youtube UNBI.

Acara seminar berlangsung menarik, para narasumber sangat bersemangat diikuti dengan antusiasme peserta yang luar biasa. Dalam pemaparan materinya, Bapak I Made Suwitra menggarisbawahi pentingnya sumber daya manusia manajemen informasi kesehatan (MIK) yang kompeten dalam bidang bidang statistik, komputer, dan epidemiologi. Oleh karena di masa depan, bidang kesehatan akan sangat bergantung pada kegiatan pencatatan, pengelolaan, penyimpanan, analisis hingga diseminasi data dan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Selain itu Bapak Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali memaparkan ketimpangan personel manajemen informasi Kesehatan di antara daerah-daerah yang ada di Bali sehingga peluang untuk fresh graduate di bidang ini masih sangat terbuka. Apa lagi dengan diluncurkannya aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi oleh Pemda Provinsi Bali, di mana ini memerlukan personel MIK yang kompeten sebagai pengelola.

Selanjutnya, ibu Sri Murcittowati selaku narasumber kedua, lebih menekankan 7 kompetensi teknis yang harus dimiliki oleh personel MIK antara lain

1. Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal,
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri.
3. Komunikasi Efektif.
4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan.
5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis.
6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik.
7. Manajemen Pelayanan RMIK

Kemudian, beliau juga mengobarkan semangat para peserta seminar agar terus meningkatkan kompetensi pribadi masing-masing supaya tetap up-to date dengan perkembangan ilmu serta teknologi informasi.

Acara diskusi berlangsung menarik. Ibu Putu Ayu Laksmini selaku moderator, memandu dengan apik. Ada banyaknya pertanyaan yang masuk menunjukkan antusiasme peserta yang luarbiasa. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di antaranya terkait penempatan SDM MIK di instansi pemerintah, peluang-peluang kerja lain serta hal-hal terkait Surat Tanda Registrasi (STR) profesi MIK. Acara ditutup dengan pengundian doorprize yang semakin mencerahkan mood peserta.

Oleh tim Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan UNBI