IIK MEDIKA PERSADA BALI LAKSANAKAN PKKMB
INSTITUT Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali (IIK Bali) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2017/2018 di Art Center, Denpasar, pembukaan PKKM yang dilaksanakan pada kamis 14 september 2017 dan penutupan jumat 15 september 2017 yang sebelumnya pada hari rabu 13 september 2017 sudah dilaksanakan pra-PKKMB di Kampus IIK Bali . Jumlah mahasiswa baru (maba) yang mengikuti PKKMB tahun ini 229 orang. Mereka tidak hanya berasal dari Provinsi Bali tetapi juga Jawa Timur, NTB, NTT, Papua bahkan Timor Leste.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara IIK Medika Persada Bali dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali. Hari kedua pelaksanaan PKKMB, pem-beri materi di antaranya Koordinator Kopertis Wilayah Bali dan Nusra Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., Ketua APTISI Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Kepala BNN Provinsi Bali. Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, Korem, Polda Bali, dr. I Gusti Lanang Made Rudiartha, MHA., dr. I Gusti Ngurah Mayun, Sp.HK. dan Prof. Dr. dr. I Dewa Sutjana, M.Kes. Rektor IIK Medeka Persada Bali Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD. (KHOM). mengatakan, pada tahun kedua ini IIK Bali telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. PKKMB dengan tema "Menanamkan Nilai Kebinekaan Dalam Membentuk Generasi Muda Anti Radikalisme dan Narkoba" ini diharapkan dapat mengubah mental generasi muda dari tingkat SMA ke akademis. "SMA sangat berbeda paradig-manya dengan kampus. Itu akan menjadi bekal pendidikan di IIK Medika Persada Bali," tandasnya. Ancaman radikalisme dan narkoba adalah masalah rill yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
Dengan diberikannya materi tentang penguatan Pancasila diharapkan generasi muda patuh terhadap Empat Pilar Kebangsaan. Selain itu, ia, juga menyampaikan, diterimanya maba di IIK Bali merupakan suatu kebanggaan. Karena meskipun baru berusia dua tahun, IIK Bali telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Walaupun masih muda sekali, kami sudah melaksanakan proses akademik semaksimal mungkin. Oleh karena itu, diharapkan maba dapat mengikuti pendidikan dengan optimal," ujar Made Bakta. Ketua Yayasan Anugrah Usada Bali Indonesia Dr. Drs. I Nyoman Astina, M.Pd., CHA., Cht. mengungkapkan, pada tahun kedua pelaksanaan proses belajar-mengajar di IIK Bali, yayasan telah melengkapi fasilitas sarana-prasarana belajar-mengajar. Bahkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan gedung perkuliahan di Jalan Seroja.
Sekarang ini kami memang masih mengontrak di kawasan Renon, namun sudah membebaskan lahan sekitar 1,5 hektar. Lokasinya sangat bagus di pinggir Sungai Ayung, sehingga suasana belajar sangat memadai," jelasnya. Ia berharap tahun 2018 pihaknya mulai membangun dan gedung bisa ditempati paling lambat awal 2019. Menurut Prof. Nengah Dasi Astawa, saatnya anak-anak muda diberikan pemahaman tentang nasionalisme. Inti dari nasionalisme adalah melakukan dan mencintai Empat Pilar Kebangsaan, warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang harus diamankan. "Kalau kita tidak amankan, tentu kita mengkhianati apa yang telah diwariskan. Empat pilar itu adalah sebuah proses yang harus ditanamkan secara terus-menerus pada anak-anak muda termasuk Maba IIK Bali.